Popular Post

Archive for 06/01/2011 - 07/01/2011

"Taufik Hidayat Sebut Syarat Menjadi Juara"

By : Unknown
         Taufik Hidayat Pebulu tangkis legendaris Indonesia, Taufik Hidayat menyebut syarat utama menjadi juara adalah kemampuan fisik dan mental dan mampu berprestasi dalam tekanan.
Menurut Taufik yang pernah menjadi juara dunia dan Olimpiade Athena 2004 lalu, seorang juara dilahirkan dengan latihan keras dan disiplin tinggi sejak masa kecil.  Buat anak-anak Indonesia, hal ini akan semakin sulit karena tuntutan yang tinggi dari pendidikan yang mereka tempuh. “Anak sekarang dituntut memiliki prestasi di dalam dan di luar pendidikan.”
karena itulah ia sangat mendukung MILO School Competition, sebuah kompetisi bulutangkis beregu antar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, dengan mempersembahkan Piala Taufik Hidayat sejak 2006. “Saya berharap melalui kompetisi ini dapat lahir generasi baru bulutangkis Indonesia yang kelak bisa mengikuti jejak saya menjadi pebulutangkis dunia,” kata Taufik.
“Komitmen itulah yang tidak pernah terlewatkan dari MILO School Competition setiap tahun. Dengan berolahraga, anak-anak juga belajar nilai-nilai positif kehidupan seperti pantang menyerah, kerjasama tim, sportifitas dan percaya diri. Anak-anak sedari dini diajarkan, bukan sekedar bagaimana agar menang, namun bagaimana menghargai “perjalanan” menuju kemenangan dan “bangkit kembali” bila mengalami kegagalan, serta belajar mengenali lawan dan kawan. Inilah yang dibangun selama satu dekade MILO School Competition.
MILO School Competition telah menjangkau lebih dari 24 kota di seluruh Indonesia dengan diikuti lebih dari 22 ribu murid SD dan SMP selama 10 tahun kompetisi ini berjalan.
Taufik juga membantah anggapan atlet dianggap sebagai seseorang yang mempunyai kekuatan fisik luar biasa. Menurut dia, atlet sesungguhnya adalah seseorang yang mampu secara fisik maupun mental untuk “berprestasi” dalam tekanan yang tinggi (ability to perform physically and mentally at a high level).
“Untuk menjadi seorang atlet profesional, seseorang harus bekerja keras, dispilin berlatih dan juga sering mengikuti turnamen. Di Indonesia, turnamen bulutangkis usia dini sangat jarang, sedangkan anak-anak perlu wadah untuk mengasah kemampuannya dalam bulutangkis,” ungkap taufik.
Untuk para pebulutangkis muda, nikmatilah kompetisi ini. Olahraga dan kompetisi tidak akan membuat kalian “sakit atau menderita”. Nikmatilah olahraga sebagai sesuatu yang “fun”, bahwa berkompetisi adalah bermain dengan teman secara sehat dan sportif. Berikan yang terbaik dan selebihnya just enjoy the ride!
Berbagai pengalaman bertanding, kekalahan maupun kemenangan selama perjalanan karier saya telah memupuk mental serta kemampuan sehingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini, sebagai atlet maupun sebagai manusia biasa. Obsesi saya kedepan adalah masih ingin menjuarai All England, turnamen bulutangkis paling tua di dunia.... :)

"Baby Boy Putra Taufik Hidayat"

By : Unknown
           Putra pebulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, ternyata di keluarga besar Agum Gumelar mendapat julukan “Baby Boy”.
Putra Taufik yang diberi nama Nayotama Prawira Hidayat tersebut lahir di Jakarta, Jumat (11/6/2010) pukul 16.59. Bayi berukuran panjang 56 sentimeter dan berat 3,65 kilogram itu merupakan putra kedua dari pasangan Amie Gumelar dan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat.
“Alhamdulillah cucu laki-laki saya telah lahir,” kata nenek Nayottama, Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Kabinet Indonesia Bersatu II, kepada Antara di Jakarta, Sabtu (12/6/2010).
   
Ia menjelaskan, keluarganya telah mempersiapkan nama bagi cucu laki-lakinya itu, yakni Nayottama Prawira Hidayat. “Pada saat ini kondisi Mbak Amie sangat sehat,” kata nenek dengan dua cucu ini menjelaskan kondisi putrinya yang baru saja melahirkan.
   
Istri dari mantan Menko Polkam Agum Gumelar itu juga mengatakan bahwa pihak keluarga sangat antusias menyambut datangnya anggota keluarga baru. “Kemarin saya sempat deg-degan, tapi sekarang sudah merasa bahagia memperoleh anggota keluarga baru yang kami tunggu-tunggu,” tukas Linda.
Ia juga mengatakan bahwa pihak keluarga menyebut cucu laki-laki itu sebagai “Baby Boy”. Sementara itu, Amie Gumelar dan Taufik Hidayat sebelumnya juga pernah memperoleh seorang putri yang diberi nama Natarina Alika Hidayat.

Ingin Kunjungi Taufik Hidayat Camp

By : Unknown

 MILO School Competition yang digelar di GOR Pangsuma, Pontianak, Kalimantan Barat,  menjadi arena memacu prestasi para atlet.
Tidak hanya atlet yang berasal dari Kota Pontianak, tetapi juga atlet dan calon atlet dari kabupaten yang jauh dari Kota Pontianak, seperti Kabupaten Sintang. Seperti yang dirasakan Dwiki Rafian Restu (10), siswa kelas 5 SD MIN Sintang. Bagi Dwiki, perjalanan jauh dekat bukan soal. Terpenting adalah dia ingin tampil bertanding dan menguji kemampuannya selama berlatih.
"Aku sama teman-teman lainnya dari Kabupaten Sintang ingin mencoba menguji kemampuan. Selama ini latihan 4 kali seminggu dan targetnya ingin menang. Terpenting, berani bertanding dulu," aku Dwiki di sela babak penyisihan hari kedua, Selasa (12/4/2011).
Dwiki mengaku memang banyak pemain unggulan dari Pontianak untuk tingkat SD. Namun, bukan berarti dirinya takut bertanding melawan mereka. "Kalau bisa menang, hadiahnya berlatih di Taufik Hidayat Camp. Pasti seru bisa ke Jakarta," tukasnya.
Apa yang diungkapkan Dwiki dibenarkan Sabran Pembina SD MIN Sintang. Menurut Sabran, dari Kabupaten Sintang ini total ada 16 anak didik yang ikut di MILO School Competition. Anak-anak tersebut dari SD tercatat 6 orang dan SMP sebanyak 10 orang. Dari 16 anak tersebut, papar Sabran, yang diunggulkan untuk SD 2 orang dan SMP 2 orang.
“Untuk tingkat SMP di perorangan adalah Selly Yunita Pratiwi, siswi kelas I SMPN 1 Sintang. Dwiki juga diunggulkan,“ tukasnya.
Sabran mengatakan, Selly diunggulkan berdasarkan prestasi yang diraihnya. Tahun ini dia meraih juara I di Kabupaten Sintang untuk seleksi olahraga bulu tangkis. Saat duduk di bangku SD, Selly meraih juara 3 perorangan di tingkat kabupaten dan 2009 masuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Barat.
Sedangkan Dwiki belum pernah mengikuti pertandingan di tingkat provinsi. "Meski demikian, Dwiki diunggulkan karena pernah juara 2 O2SN di Pontianak dan juara 1 O2SN di Kabupaten Sintang," kata Sabran.
Sementara itu, Jamaluddin Ketua Bidang Pelatihan dan Perwasitan Pengprov PBSI Kalimantan Barat melihat di MILO School Competition ini ada beberapa pemain unggulan dari Kabupaten Sintang. Peluang mereka dipastikan sama dengan pemain unggulan dari Kota Pontianak sendiri.
"Namun yang PBSI lihat di sini bukanlah siapa yang bakal menang atau tidak. Tapi lebih pada manfaat yang nantinya diperoleh seluruh siswa-siswi, baik di tingkat SD maupun SMP, bisa berprestasi lebih bagus dengan memanfaatkan kejuaraan seperti MILO School Competition. Mereka pantang menyerah, terbukti dari lokasi yang jauh sekalipun,” pungkasnya.
Hasil pertandingan sementara pada babak penyisihan hari kedua kemarin, beberapa SD yang lolos ke babak selanjutnya di kategori SD beregu putra adalah SD Karya Yosep mengalahkan SD LKIA dengan skor 2-0, SDN 41 Pontianak mengalahkan SD Al Mumtaz dengan skor 2-0, SDN 01 Punggur mengalahkan SD Al-Ikhwan lewat skor 2-0, SD 13 Lengkong Ambawang mengalahkan SD MIN Babel dengan skor 2-0, SD 22 Pontianak mengalahkan SD Khairiyah dengan skor 2-0 dan SD MIN Sintang mengalahkan SD 6 Mempawah dengan skor 2-1 serta SD 03 Sintang mengalahkan SD 20 Sei Pinjuh dengan skor 2-0.

Taufik Hidayat Arena

By : Unknown

ACARA PELETAKAN BATU PERTAMA TAUFIK HIDAYAT ARENA





         Acara Groundbreaking atau peletakan batu pertama Taufik Hidayat Arena secara sukses dan lancar telah dilaksanakan pada Rabu, 30 Juni 2010.
Seremoni acara tersebut ditandai dengan proses pemancangan tiang pertama oleh Taufik Hidayat disaksikan para undangan yang terdiri dari, Perwakilan Kemenegpora, Ketua Umum KONI Ibu Rita Subowo, Ketua Umum PB PBSI Bpk. Djoko Santoso, Perwakilan Pemda Jakarta Timur, Perwakilan Polres Jakarta Timur dan Managing Director Yonex Sunrise, Mr. DK. Seth.

Dalam kata sambutannya Taufik Hidayat menegaskan bahwa Taufik Hidayat Arena ini dibangun bukan semata sebagai gedung olahraga, namun sebagai saksi keinginan luhurnya untuk dapat mendukung perkembangan dunia olahraga bulutangkis Indonesia.
Ketua Umum KONI Ibu Rita Subowo serta Ketua Umum PBSI Bpk. Djoko Santoso melalui kata sambutannya dalam acara tersebut, menyambut positif keinginan positif ini untuk dapat membantu proses regenerasi olahraga ini serta untuk melahirkan kembali kecintaan serta kejayaan bulutangkis Indonesia seperti saat masa keemasannya.

Nantinya, Taufik Hidayat Arena ini terbuka untuk publik yang ingin menyewa lapangan bulutangkis serta lapangan futsal untuk bermain. Taufik Hidayat Arena jugaakan mempunyai program pelatihan khusus dimana khalayak umum dapat mengikuti program tersebut dan dilatih oleh tim pelatihan Taufik Hidayat. 
Taufik Hidayat Arena direncanakan akan melalui proses konstruksi selama 12 bulan dan diharapkan dapat membuka pintunya secara resmi di pertengahan tahun 2011. 

- Copyright © Sanggar Pena - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -